Perancangan Model Pengukuran Kinerja Green Procurement Dengan Model Green Scor Untuk Industri Penyamakan Kulit
Abstract
Adanya tuntutan standarisasi lingkungan untuk ekspor barang membuat industri penyamakan kulit harus memperhatikan setiap aktivitas bisnis yang ada dengan dampaknya terhadap lingkungan. Selain itu, industri penyamakan kulit juga menjadi sorotan pemerintah dikarenakan limbahnya yang dapat membahayakan lingkungan sekitar. Tekanan untuk standarisasi lingkungan dan minimalisir limbah mendorong industri penyamakan kulit untuk meningkatkan kinerjanya terhadap lingkungan. Peningkatan kinerja terhadap lingkungan harus dilakukan pada setiap organisasi yang ada di perusahaan dengan mengintegrasikan supply chain management dengan aspek lingkungan yang dikenal dengan konsep green supply chain management.
Green supply chain management dapat terwujud jika semua proses bisnis yang ada telah menerapkan konsep yang ramah lingkungan, mulai dari green procurement, green manufacturing, green sales and distribution, dan green reverse logistic. Pada penelitian ini akan difokuskan pada penerapan green procurement di PT. ELCO, salah satu industri penyamakan kulit yang terletak di kota Garut.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang konsep green procurement menggunakan model supply chain operations reference (SCOR). Model SCOR yang digunakan adalah model yang telah dikembangkan dengan menambahkan beberapa pertimbangan terkait dengan lingkungan pada aktivitas bisnis yang ada didalamnya dan dikenal dengan model green SCOR. Hasil dari model ini berupa key performance indicator (KPI) yang telah diberi bobot dengan menggunakan metode analytical hierarchy process (AHP), terdiri dari dua level dengan enam green objective dan sebelas KPI.
Downloads
References
[2] H. Saputra and P. Fithri, "PERANCANGAN MODEL PENGUKURAN KINERJA GREEN SUPPLY CHAIN PULP DAN KERTAS," Optimasi Sistem Industri, vol. 11, pp. 193-202, 2012.
[3] C. Natalia and R. Astuario, "Penerapan Model Green SCOR untuk Pengukuran Kinerja Green Supply Chain," Jurnal Metris, pp. 97 - 106, 2015.
[4] S. K. Srivastava, "Green supply-chain management: A state-ofthe-art literature review," International Journal of Management Reviews, pp. 53-80, 2007.
[5] G. Council, "Report of the research study on the current status and direction for green purchasing in hong kong," Green Council, Honkong, 2010.
[6] M. Igarashi, L. de Boer and A. Fet, "What is required for greener supplier selection ? a literature review and conceptual model," Journal of Purchasing and Supply Chain Management, pp. 247 - 263, 2013.
[7] K. Otsuki, "Sustainable Partnerships for a green economy : a case study of public procuremtn for home-grown school feeding," natural resource forum, pp. 213-222, 2011.
[8] S. Seuring and M. Muller, "From a literature review to a conceptual framewrok for sustainable suppply chain management," Jorunal Of Clean Production, pp. 1699 - 1710, 2008.
[9] Supply Chain Council, Supply Chain Operations, Unites States of America: Supply Chain Council, Inc, 2012.
[10] T. L. Saaty, "The analytic hierarchy and analytic network measurement process: applications to decisions under risk," European Journal of Pure and Applied Mathematics, pp. 122-196, 2008.
[11] Putri, Y., Ridwan, A., & Witjaksono, R. (2017). Pengembangan Sistem Informasi Berbasis Enterprise Resource Planning Modul Purchasing (MM-PUR) Pada SAP Dengan Metode Asap Di PT. Unggul Jaya Sejahtera. Jurnal Rekayasa Sistem & Industri (JRSI), 3(04), 108-114